Cara menulis berdasar Mardi Kawi
Lontar Bali petunjuk peradaban tinggi Jawa |
Apa itu Mardi Kawi? Mardi Kawi berasal dari kata mardi
berarti ajar dan Kawi berarti aturan bahasa Kawi. Mardi Kawi ini ada
berdasarkan aturan bahasa Sansekreta yang banyak dipakai setelah maraknya
penggunaan kata-kata Sansekerta dalam Sastra Jawa. Dampaknya, banyak
sandhi-sandhi Sanskreta yang digunakan dalam penulisan bahasa Jawa baik bagi
kata Jawa asli maupun kata Sansekreta
Seiring berjalannya waktu, banyak kata Sansekreta yang
dijawakan sehingga pengucapan dan penulisannya tidak harus seratus persen sama
persis lagi sebab sudah tidak menjadi rancu kembali dalam kosa kata Jawa.
Dengan begitu dapat kita simpulkan bahwa tentu saja seharusnya penulisan bahasa
Jawa sekarang tetap ahrus mengkuti kaidah sandhi yang sudah ada walaupun tetap
ada perbedaan pada tiap-tiap penggunaanya sebab bahasa Jawa Baru dan Kuno sudah
sedikit banyak berbeda.
Perlu kita pahami bahwa aturan sandhi tersebut sebenarnya
memudahkan kita akan kata pengucapan apa yang pasti ada pada kondisi kondisi
tertentu. Contohnya Sa bila bertemu Cakra pasti berubah menjadi Sa Mahaprana (śa=sya)
seperti pada kata āśram (asrama) dan āśrama (tahap). Akan tetapi karena dalam
bahasa Jawa dan Bali kata āśram sudah diserap menjadi asrama dan pasraman, maka
kata serapan tersebut tidak perlu mengikuti aturan di atas.
Setelah melihat banyak uraian pada paragraf-paragraf di atas
maka dapat kita simpulkan sebagai berikut:
1.
Aturan bagi kata-kata Sansekreta Murni
2.
Aturan bagi kata-kata Jawa asli dan serapan
Sansekreta (non murni)
Rujukan yang dapat kita pakai adalah lontar dan naskah kuno
serta kamus bahasa Jawa Kuno-Kawi maupun kamu bahasa Sansekreta. Selain itu ada
buku karya W.J.S. Púrwådarmintå yaitu Mardi Kawi tahun 1860
dengan contoh-contohnya. Akan tetapi buku ini masih 80% dalam aksara Jawa,
namun mudah dibaca perlahan-lahan.
Demikian, kita harus memahami bahwa bahasa
dan aksara Jawa itu sesungguhnya sudah memiliki aturan-aturan tersendiri yang
harus kita jaga, sebab sebenarnya aturan-aturan tersebut sesungguhnya
memudahkan kita dalam memahami penulisan dan pengucapan yang benar. Selain itu,
aturan sandhi Mardi kawi juga memudahkan pembacaan aksara Jawa agar tidak
ambigu seperti yang terkadang dapat kita lihat pada Jaman sekarang. Mari, kita
menjadi bangsa yang berperadaban tinggi dan berbudaya!!! :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Mari saling memberi kritik dan saran positif!