Powered By Blogger

Translate

Sabtu, 11 Februari 2017

Belajar Menulis Aksara Jawa: Mardi Kawi



Cara menulis berdasar Mardi Kawi

Lontar Bali petunjuk peradaban tinggi Jawa

Apa itu Mardi Kawi? Mardi Kawi berasal dari kata mardi berarti ajar dan Kawi berarti aturan bahasa Kawi. Mardi Kawi ini ada berdasarkan aturan bahasa Sansekreta yang banyak dipakai setelah maraknya penggunaan kata-kata Sansekerta dalam Sastra Jawa. Dampaknya, banyak sandhi-sandhi Sanskreta yang digunakan dalam penulisan bahasa Jawa baik bagi kata Jawa asli maupun kata Sansekreta

Seiring berjalannya waktu, banyak kata Sansekreta yang dijawakan sehingga pengucapan dan penulisannya tidak harus seratus persen sama persis lagi sebab sudah tidak menjadi rancu kembali dalam kosa kata Jawa. Dengan begitu dapat kita simpulkan bahwa tentu saja seharusnya penulisan bahasa Jawa sekarang tetap ahrus mengkuti kaidah sandhi yang sudah ada walaupun tetap ada perbedaan pada tiap-tiap penggunaanya sebab bahasa Jawa Baru dan Kuno sudah sedikit banyak berbeda.

Perlu kita pahami bahwa aturan sandhi tersebut sebenarnya memudahkan kita akan kata pengucapan apa yang pasti ada pada kondisi kondisi tertentu. Contohnya Sa bila bertemu Cakra pasti berubah menjadi Sa Mahaprana (śa=sya) seperti pada kata āśram (asrama) dan āśrama (tahap). Akan tetapi karena dalam bahasa Jawa dan Bali kata āśram sudah diserap menjadi asrama dan pasraman, maka kata serapan tersebut tidak perlu mengikuti aturan di atas.

Setelah melihat banyak uraian pada paragraf-paragraf di atas maka dapat kita simpulkan sebagai berikut:
1.       Aturan bagi kata-kata Sansekreta Murni
2.       Aturan bagi kata-kata Jawa asli dan serapan Sansekreta (non murni)

Rujukan yang dapat kita pakai adalah lontar dan naskah kuno serta kamus bahasa Jawa Kuno-Kawi maupun kamu bahasa Sansekreta. Selain itu ada buku karya W.J.S. Púrwådarmintå yaitu Mardi Kawi tahun 1860 dengan contoh-contohnya. Akan tetapi buku ini masih 80% dalam aksara Jawa, namun mudah dibaca perlahan-lahan.

Demikian, kita harus memahami bahwa bahasa dan aksara Jawa itu sesungguhnya sudah memiliki aturan-aturan tersendiri yang harus kita jaga, sebab sebenarnya aturan-aturan tersebut sesungguhnya memudahkan kita dalam memahami penulisan dan pengucapan yang benar. Selain itu, aturan sandhi Mardi kawi juga memudahkan pembacaan aksara Jawa agar tidak ambigu seperti yang terkadang dapat kita lihat pada Jaman sekarang. Mari, kita menjadi bangsa yang berperadaban tinggi dan berbudaya!!! :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Mari saling memberi kritik dan saran positif!

Cari Artikel Lain...

Rehat sejenak...