Sandhi dalam Bahasa
Sandhi adalah suatu aturan mengenai bahasa baik saat bahasa tersebut ditulis dan diucapkan. Bisa dibilang hampir semua bahasa memiliki sandhi-sandhi tertentu yang mengikat dalam bahasa tersebut. Sandhi yang paling awal dijelaskan dan dibukukan secara detail adalah sandhi bahasa Sansekerta pada tahun 500 Sebelum Masehi oleh Empu Panini yang nantinya digunakan sebagai dasar bagi identifikasi sandhi bahasa-bahsa lain.
Contohnya bahasa Inggris :
1. Pada dialek Inggris non-Rhotic seperti Britania Selatan, maka 'r' akan diucapkan jika kata setelah nya berawalan huruf hidup. Misalkan, tuner /ˈtjuːnə/ dan tuner amp /ˈtjuːnər.æmp/ . Fenomena bahasa ini merupakan bagian dari Linking-R (R penghubung).
2. Sandhi Internal (dalam kata). Misalkan, (syn- + pathy) -> sympathy
3. Sandhi External (luar kata). Misalkan pada beberapa dialek Inggris, ten books dibaca tem books. Mirip seperti tenpura -> tempura di Jepang.
4. Sandi nada, yaitu perubahan nada pada suatu kata. Terutama pada bahasa tonal seperti bahasa Cina. Misalkan, 你好 nǐ hǎo (keduanya masing-masing bernada ke tiga), tetapi biasa dibaca ní hǎo.
Sandhi yang external dalam beberapa (atau banyak) bahasa terkadang tidak terlalu diperdulikan penuturnya. Akan tetapi pada bahasa-bahasa Sansekerta dan yang banyak meminjam dari bahasa Sansekerta (seperti bahasa Tamil, Jawa kuna, Bali Kuna) biasanya masih ditulis sesuai sandhi perubahannya. Bahkan di dalam tulisan berbahasa Bali, saat penulisan yang layak dibutuhkan, maka kata yang akan dituliskan harus mengikuti aturan sandhi Sansekerta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Mari saling memberi kritik dan saran positif!