Pertobatan setiap Harinya dan Pengampunan Allah
Setiap harinya, manusia selalu melakukan dosa-kesalahan. Manusia melakukan hal-hal yang buruk baik dengan kesadarannya sendiri maupun secara tidak sadar. Walau sedemikian banyak dosa-kesalahan manusia, Allah tahu bahwa manusia diciptakan dengan tidak sempurna. Manusia diciptakan dengan kemungkinan untuk berbuat salah dan kemungkingan untuk tidak taat.Jikalau memang demikian lalu apakah manfaat pertobatan? Apakah nilanya jika memang setiap harinya kita pasti berbuat kesalahan? Saudaraku yang terkasih, memang benar bahwa ketidaksempurnaan tersebut melekat dari dalam diri kita. Sejak generasi pertama manusia sudah berbuat dosa, baik sedikit maupun banyak. Kita bisa melihat dosa nenek moyang kita Nabi Adam dan Hawa yang melanggar satu saja perintah Allah untuk tidak mendekati dan memakan buah suatu pohon akan tetapi karena ketidaksempurnaan dan kelalain sebagai manusia maka mereka jatuh juga ke dalam dosa sehingga diturunkan ke dalam dunia ini. Akan tetapi, Allah mengilhamkan mereka untuk bertobat juga hingga pada akhirnya Allah mau mengampuni dosa mereka yang satu itu dan tetap memberkahi mereka beserta keturunannya. Lalu apa yang dapat kita pahami dari peristiwa ini? Bahwapun ketidaksempurnaan manusia tersebut dimaklumi oleh Allah, akan tetapi suatu kesalahan apapun akan tetap dihitung sebagai suatu kesalahan dan dosa. Akan tetapi dengan kasih dan kemurahan-Nya yang luas, Allah mau mengampuni dosa-kesalahan hamba-Nya selama mereka mau bersungguh-sungguh sadar memohon ampun, melakukan pertobatan dan kembali kepada Allah dengan tulus.
Bagaimana dengan hukuman yang seharusnya diterima oleh manusia tersebut? Memang sungguh Allah hendak menghukum orang yang melakukan kedzaliman, termasuk kedzaliman terhadap diri mereka sendiri dengan melakukan dosa-dosa tersebut. Sungguhpun demikian, Allah yang Maha Pengasih tersebut mau mengampuni kita dan menerima pertobatan kita sehingga hukuman yang kita terima itu sangat sedikit bahkan tetap memberikan kasih karunia-Nya kepada kita setiap harinya. Bahwa segala balasan yang kita terima di dunia ini amatlah sedikit. Terlebih lagi jika kita membandingkan dengan siksaan yang kekal di Neraka.
Rasulullah Muhammad shalallahu 'alaihi wasallam-pun mengajari kita untuk memohon ampun kepada Allah seratus kali setiap harinya. Apakah maksud dari perkataan beliau? Bahwa kita tidak hanya memahami jumlah tersebut secara semata-mata namun seruan dan ajakan untuk memohon ampun kepada Allah secara terus-menerus dan kontinu, dari kita bangun hingga tidur setiap harinya. Tidak hanya seratus kali saja Saudaraku, akan tetapi setiap waktunya ketika kita sadar akan kesalahan bahkan yang tidak sengaja dilakukan kita mengingat Allah dan saat itu juga memohon ampun akan kelalaian kita sebagai hamba-Nya.
Demikianpun, apakah dengan memohon ampun kepada Allah saja segala dosa-kesalahan kita akan diampuni? Tentu saja bagi orang yang percaya dan sungguh-sungguh memohon pengampunan, pasti Allah akan mengampuni dosa-kesalahannya. Namun, Allah juga menghendaki kita untuk memohon ampunan akan dosa yang kita lakukan terhadap saudara kita sesama manusia. Sebab apa? Sebab Allah, Hakim yang Maha Adil berkenan memberikan hak kepada tiap-tiap manusia untuk menuntut balas atas kesalahan yang dilakukan terhadap mereka di dunia. Karena itulah, Allah menghendaki kita untuk memenuhi hak sesama kita manusia untuk dimintai maaf agar kelak kita tidak diseret ke Neraka oleh karena kelalaian kita.
Mari kita renungkan hal ini. Saudaraku yang terkasih, Allah telah mengajar kita melalui Firman-Nya agar kita mau melakukan pertobatan dan mendapatkan pengampunan. Sungguhpun demikian, Allah Maha Pengasih, Maha Penyayang terhadap kita sehingga Ia mampu mengampuni segala kesalahan kita karena kasih dan cinta-Nya kepada hamba-Nya. Namun Saudaraku, Allah yang Maha Adil tidak dapat juga membiarkan orang yang baik dan orang yang berdosa dalam keadaan yang sama. Sebab masing-masing telah mengusahakan ladangnya sendiri di dunia dan segala usaha yang ia buat dengan sungguh-sungguhpun tidak akan terbuang sia-sia. Karena itulah, Allah menghendaki kita agar dengan apa yang diajarkan kepada kita yaitu pertobatan yang tulus maka tidak akan ada manusia yang menuntut kita di akhirat kelak. Bahwa Allah memberikan kebaikan disebabkan oleh usaha dan ketaatan kita yang diterima Allah karena kasih-Nya dan kemurahan-Nya yang luas bagi kita semua, Saudaraku sekalian. Semoga hati Saudara diperbarui pada hari ini. Saudara mohon dan berdoa agar Allah mengajar dan memberi hati yang mudah dan tulus untuk pertobatan. Sebab Allah yang Maha Berkuasa pasti akan memberikan kekuatan dan kemudahan bagi Saudara tepat pada waktunya. Aaamiin. Segala puji dan hikmat hanya milik Allah Tuhan Semesta Alam.
---
Renungan Hari Ini:
“Katakanlah:
“Hai hamba-hamba-Ku yang malampaui batas terhadap diri mereka sendiri,
janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah
mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dia-lah Yang Maha Pengampun
lagi Maha Penyayang. Dan kembalilah kamu kepada Tuhanmu, dan berserah
dirilah kepada-Nya sebelum datang azab kepadamu kemudian kamu tidak
dapat ditolong (lagi).” (QS. Az Zumar: 53-54).
Sumber : https://rumaysho.com/3100-allah-mengampuni-setiap-dosa.html
Sumber : https://rumaysho.com/3100-allah-mengampuni-setiap-dosa.html
“Katakanlah: “Hai hamba-hamba-Ku yang malampaui batas terhadap diri
mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya
Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dia-lah Yang Maha Pengampun
lagi Maha Penyayang. Dan kembalilah kamu kepada Tuhanmu, dan berserah dirilah
kepada-Nya sebelum datang azab kepadamu kemudian kamu tidak dapat ditolong
(lagi).” (QS. Az Zumar: 53-54).
---
“Semua anak Adam pembuat kesalahan, dan sebaik-baik pembuat kesalahan ialah mereka yang bertaubat.” (Riwayat Addarami)
---
“Orang yang bangkrut dari umatku adalah orang yang pada hari Kiamat datang membawa amalan shalatnya, puasanya, dan zakatnya. Pada saat yang sama, ia juga membawa dosa mencaci si fulan, membunuh si fulan, memakan harta si fulan. Pahala kebaikan-kebaikannya lalu diambil untuk diberikan kepada si fulan, si fulan, dan si fulan. Apabila kebaikannya habis sebelum dosanya tertebus, akan diambilkan dari kesalahan orang-orang yang terzalimi itu untuk ditimpakan kepadanya lalu ia dimasukkan ke dalam neraka.” (HR Muslim)
“Orang yang bangkrut dari umatku adalah orang yang pada hari Kiamat datang membawa amalan shalatnya, puasanya, dan zakatnya. Pada saat yang sama, ia juga membawa dosa mencaci si fulan, membunuh si fulan, memakan harta si fulan. Pahala kebaikan-kebaikannya lalu diambil untuk diberikan kepada si fulan, si fulan, dan si fulan. Apabila kebaikannya habis sebelum dosanya tertebus, akan diambilkan dari kesalahan orang-orang yang terzalimi itu untuk ditimpakan kepadanya lalu ia dimasukkan ke dalam neraka.” (HR Muslim)
“Katakanlah:
“Hai hamba-hamba-Ku yang malampaui batas terhadap diri mereka sendiri,
janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah
mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dia-lah Yang Maha Pengampun
lagi Maha Penyayang. Dan kembalilah kamu kepada Tuhanmu, dan berserah
dirilah kepada-Nya sebelum datang azab kepadamu kemudian kamu tidak
dapat ditolong (lagi).” (QS. Az Zumar: 53-54).
Sumber : https://rumaysho.com/3100-allah-mengampuni-setiap-dosa.html
Sumber : https://rumaysho.com/3100-allah-mengampuni-setiap-dosa.html